Masalah ketahanan Pangan di
Indonesia
Tahap penyiapan bibit
Tahap pemupukan
1. Tiap petani rata-rata hanya
menggarap sawah seluas 0,3 ha (idealnya 2 ha).
2. Indonesia hanya memiliki luas areal
sawah sebanyak 7% (Thailand memiliki luas areal sawah 17%).
3. Penambahan areal sawah 60.000
ha/tahun. Penyusutan areal sawah 100.000 ha/tahun.
4. Loss paska panen sekitar 10%.
5. Konsumsi
beras Indonesia 34 juta ton/tahun. 500.000 Ton diimport dari Myanmar.
SOLUSI
Matode Intensifikasi Pertanian Padi1. Ekpansi Lahan2. Intensifikasi Pertanian3. Bisnis Investasi Padi.
Goal:
a.Menghasilkan panen padi 10
ton/ha.
b.Meningkatkan keuntungan petani sebesar 100%.
c.Membuka peluang usaha menjadi distributor pupuk.
d.Membuat Indonesia mencapai swasembada beras.
Tahap penyiapan lahan
1.Untuk lahan seluas 1 ha, siramkan
(pagi hari) Pupuk Daun Organik-BioPlant + Bioplant Decomposer pada jerami sisa
panen sebelumnya, dengan cara:
2.Siapkan 400 liter air (2 drum) untuk
1 ha lahan.
3.Tambahkan 850 cc Pupuk Daun Organik
BioPlant
4.Tambahkan 500 cc Bioplant
Decomposer.
5.Setelah disiram tanah langsung
diluku atau ibalik dengan traktor. kedalaman diluku 30 cm.
6.Biarkan selama 7 hari agar
terbentuk kompos dan unsur hara yang menyuburkan tanah.
Tahap penyiapan bibit
1.Gunakan benih padi unggul
(berlabel).
2.Rendam padi dengan air yang telah
dicampur Pupuk Daun Organik-BioPlant selama 12-24 jam. Untuk 15-30 kg bibit padi,
diperlukan 150 ml Pupuk Daun Organik-BioPlant.
3.Kemudian tiriskan dan simpan dalam
tempat tertutup rapat (atau kantong plastik) selama 24-48 jam, sampai benih
berkecambah serentak.
4.Benih siap disemaikan.
5.Benih disemai selama 10 hari, sampai
keluar 2 daun.
1.Bibit ditanam dengan cara Jajar
Legowo 21:
2.2 Barisan ditanam, diselingi 1
barisan kosong.
3.
Jarak tanam pada tipe Jajar Legowo
21 adalah 20 cm (antar barisan) x10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan
kosong).
4.Cukup 1-2 bibit setiap titiknya.
Tahap penanaman bibit
Ø Pembuatan
baris tanam:
§ Lahan
sawah 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan
macak-macak.
§ Ratakan
dan datarkan sebaik mungkin.
§ Selanjutnya
dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat
garis tanam dibantu tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
Tahap penanaman bibit
Ø Modifikasi
jarak tanam:
§ Jarak
tanam padi varietas IR-64 & Ciherang cukup 20 cm.
§ Varietas
padi yang lebih lebat & tinggi perlu diberi jarak tanam 25 cm.
§ Pada
tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah
yang subur perlu diberi jarak tanam 25 cm.
Ø Tujuan
cara tanam Jajar Legowo 21 adalah :
1.Mengoptimalkan fotosintesis oleh sinar matahari.
2.Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus.
3.Menekan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
4.Mempermudah pemupukan & penyemprotan.
5.Anakan padi lebih banyak.
1.Mengoptimalkan fotosintesis oleh sinar matahari.
2.Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus.
3.Menekan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
4.Mempermudah pemupukan & penyemprotan.
5.Anakan padi lebih banyak.
6.Hemat benih, cukup 7,5 - 15 kg/ha.
Tahap pemupukan
Pemupukan terdiri dari 2 jenis:
Ø Pupuk
dasar : Urea, ZA, SP-36, KCl, Dolomit.
Ø Pupuk
mikro : Pupuk Daun Organik-BioPlant dan
Perekat Semprot Daun-Bioplant.
Tahap pemupukan
Pemupukan dengan pupuk dasar dan
pupuk mikro dilakukan
pada hari ke: 14, 30, 45, 60.
Cara penggunaan Pupuk Daun
Organik-BioPlant dan Perekat
Semprot Daun-Bioplant :
Ø Siapkan
200 liter air (1 drum) untuk lahan seluas 1 ha.
Ø Tambahkan
1 liter Pupuk Daun Organik-BioPlant.
Ø Tambahkan
50 cc Perekat Semprot Daun-Bioplant.
v Pemupukan pertanian organic
Ø Mengapa
pertanian organik?
§ Produk
beras organik makin diminati.
§ Produk
beras organik memiliki nilai jual lebih tinggi.
§ Menanam
padi organik lebih murah modalnya.
§ Kesuburan
tanah pada lahan organik lebih baik.
v,
Pemupukan pertanian organic
Ø Dari
skema pemupukan sebelumnya, lakukan dosis pupuk urea, ZA, SP-36, KCl, Dolomit,
diberikan sebagai berikut:
Siklus tanam I :
100%.
Siklus tanam II : 100%.
Siklus tanam III : 100%.
Siklus tanam IV : 75%.
Siklus tanam
V : 50%.
Siklus tanam VI :
25%.
Siklus tanam VII dst : 0%.
Konsep bisnis investasi padi
Ø Bisnis
investasi padi dengan sistim intensifikasi pertanian:
Panen 10 ton x Rp.3.300.000,- = Rp.33.000.000,-
Modal =Rp.10.000.000,-
Keuntungan =Rp.23.000.000,-
Pembagian keuntungan:
Petani =
50% = Rp.11.500.000,-
Investor =
30% = Rp. 6.900.000,-
Pengelola = 20% =
Rp 4.600.000,-
Keuntungan investor = 69%/4 bln = 17,5%/bln.
Keuntungan petani meningkat = 35%.
Demikian semoga informasi ini bermanfaat dan dikemudian hari dapat terjalin kerjasam.